GUNUNGKIDUL, DIY (FAKTA9.COM)_ _// Dalam upaya persiapan musim tanam 2024/2025, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul telah mengeluarkan beberapa himbauan kepada para petani melalui surat Kepala Dinas Pertanian dan Pangan nomor 500.6.4/1523 tanggal 13 September 2024 tentang Persiapan Musim Tanam 2024/2025.
Baca Juga : Sumur Bor Bantuan Dari DTT- SMDE Polres Gunungkidul di Jatiayu Menyasar 12 KK
Berdasarkan prakiraan BMKG, musim hujan diperkirakan akan dimulai pada bulan Oktober 2024 dengan curah hujan mencapai 150 mm.
Berikut beberapa langkah yang disarankan diantaranya, panen ubi kayu yaitu petani diminta untuk segera memanen sisa ubi kayu yang belum dipanen agar tidak terkena air hujan dan tanahnya bisa segera diolah.
Untuk petani juga dihimbau untuk segera mengolah lahan sebagai persiapan musim tanam.
“Ini termasuk membersihkan area lahan serta mengolahnya dengan memanfaatkan bantuan alat mesin pertanian berupa traktor yang telah diterimakan para poktan, juga persiapan pupuk kandang atau pupuk kompos sebagai pupuk dasar.” Jelas Sekertaris Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Raharja.
Petani diharapkan segera menebus pupuk bersubsidi sesuai kuota agar tidak terjadi penumpukan permintaan penebusan yang mengakibatkan kesulitan pengangkutan (transportasi) dan pelayanan penebusan.
“Memperhatikan informasi cuaca dan iklim dari BMKG yang mudah untuk diakses guna kepentingan budidaya pertanian dan selalu berkoordinasi serta berkomunikasi antara petugas PPL dan para petani serta kelompoknya.” Ungkapnya.
Sementara itu, menurut Danang Sutopo selaku Sub Koordinator Subtansi Produksi Tanaman Pangan menjelaskan bahwa pertanaman ubi kayu sampai dengan akhir bulan Agustus 2024 sudah dipanen sekitar 32.000 Ha berdasar laporan para Petugas Data Pertanian Kapanewon, sehingga masih tersisa sekitar 11.000 Ha di bulan September ini.
“Mungkin sampai pertengahan September sudah berkurang banyak, harapannya awal Oktober lahan pertanian sudah diolah semuannya sehingga musim tanam 2024/2025 bisa berjalan lancar.” Ucapnya.
Baca Juga : Oknum DC Lakukan Penganiayaan, Keluarga Akan Lapor Polisi
Terpisah, berdasarkan laporan dari Yatimah selaku Sub Koordinator subtansi Sarana Prasarana Tanaman Pangan jika untuk serapan pupuk sampai dengan bulan Agustus 2024 jenis urea telah tersalur 3.032,032 ton dari alokasi 21.179 ton atau terserap 14%, sedangkan jenis pupuk NPK telah salur sejumalh 3.122,109 ton dari kuota 17.251 ton atau 18%.
“Serapan pupuk terbesar saat ada pertanaman padi dan polowijo di bulan Oktober dan Nopember. Kami berharap pada bulan September sudah mulai menebus.” Imbuhnya.