Minggu, Mei 19, 2024
spot_imgspot_img

FAKTA TERBARU

Derita Penyakit Omphalocele Sejak Lahir, Bayi Raffasya Membutuhkan Uluran Tangan.

Advertisementspot_imgspot_img
Advertisementspot_imgspot_img
Advertisementspot_imgspot_img
Advertisementspot_imgspot_img
Advertisementspot_imgspot_img
Advertisementspot_imgspot_img
Advertisementspot_imgspot_img
Advertisementspot_imgspot_img
Advertisementspot_imgspot_img

Playen,(fakta9.com)__Seorang anak batita usia 5 bulan Raffasya Kinza Munadlil Irawan asal Padukuhan Siyono Wetan RT 57, Rw 10, Kalurahan Logandeng, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul,mengalami kelainan langka sejak lahir yaitu keluarnya organ tubuh melalui lubang diperut (Omphalocele), dan juga kelainan Jantung bawaan.

Putra pertama pasangan dari Arman Bayu Irawan dan Anjar Wulandari ini membutuhkan uluran tangan karena kedua orang tuanya tidak mampu secara ekonomi.

BACA JUGA : Orang Tua Penyandang Disabilitas Mengikuti Pelatihan Olahan Ceriping Pisang

Sang ayah bekerja sebagai kurir di salah satu perusahaan jasa pengiriman barang dengan penghasilan yang hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Sedangkan si ibu sebagai bu rumah tangga.

Diceritakan oleh Arman Bayu, bahwa sejak usia 5 bulan dalam kandungan dokter sudah menjelaskan tentang adanya kelainan langka yang terjadi pada perkembangan organ pada janin.

“Waktu itu kami sepakat untuk mempertahankan kehamilan, hingga anak kami dilahirkan di RS Sardjito Yogyakarta.” terangnya.

Semenjak dilahirkan pada 14 Juli 2020 lalu bayi Raffasya sudah dua kali menjalani operasi.

Bayi Raffasya saat menjalani perawatan di RS Sardjito.(foto)

BACA JUGA : Laskar Jumat Berkah Melaksanakan Bhakti Sosial di Dua Kapanewon

“Terakhir pada 20 Oktober 2020  yang lalu, anak saya menjalani operasi pemotongan usus, dan membuat saluran pembuangan untuk buang air besar (Colostomi).” jelas Ayah Raffasya.

Sejak saat itu bayi dengan berat badan 4 Kg tersebut harus menjalani observasi di bangsal anak ruang Melati 4 RS Sadjito Yogyakarta.

Namun karena di bangsal yang di tempati ada pasien yang terkonfirmasi positif Covid 19, terpaksa pada Selasa (22/ 12 / 2020) untuk sementara Raffasya harus di pulangkan ke rumah orang tuanya di Padukuhan Siyono Wetan.

Kini, dengan keterbatasan biaya yang dimiliki orang tuanya, bayi Raffasya setiap minggu harus kontrol ke RS Sardjito Yogyakarta. Masih lagi menanggung biaya perawatan Colostomi, serta kebutuhan sehari-hari si Buah Hatinya.

Keluarga berharap ada bantuan dari pemerintah ataupun pihak lain sehingga bayi Raffasya dapat melawan penyakitnya.

“Karena penyakit yang dialami anak kami sangat komplek, kami berharap ada dermawan yang mau mambantu anak kami dalam mendapatkan perawatan.” Ujar Arman Bayu

(Suparyanto_fakta9)

Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img
Advertisementspot_img

FAKTA TERBARU

Advertisementspot_img

BACA JUGA