(fakta9.com)__//Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Kepala Stasiun Klimatologi Sleman Yogyakarta,
Reni Kraningtyas, S.P., M.Si, dalam rilis resminya Kamis, (15/04/2021) menyebutkan bahwa kabar tentang bibit siklon tropis 94W yang akan melewati Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada tanggal 17-19 April 2021 merupakan berita yang tidak benar.
“Kami menyatakan bahwa kabar itu adalah berita tidak benar.” terangnya
Baca Juga : Dugaan Penyimpangan Pembagian Jasa Pelayanan di RSUD Wonosari Berlarut-larut, Bupati Diharap Lakukan Audit.
Dijelasnkan bahwa bibit badai tropis 94W merupakan awal dari pembentukan badai Tropis/Siklon Tropis Surigae di wilayah Samudera Pasifik Utara Papua dan Siklon Tropis ini tidak berpengaruh di wilayah DIY. Hal ini karena badai berada di belahan bumi bagian utara (BBU) tidak dapat melewati garis khatulistiwa/equator akan tetapi justru bergerak perlahan ke arah barat laut menjauhi equator (pengaruh gaya coriolis).
“Jika badai tropis/siklon tropis terbentuk di Samudera Hindia Selatan Indonesia yang dekat dengan wilayah DIY (belahan bumi selatan), wilayah DIY berpotensi menerima dampak seperti hujan lebat, angin kencang, petir/kilat, gelombang tinggi dll yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologis lainnya.” terang Reni Kraningtyas
Adapun dampak badai tropis/ siklon tropis Surigae berdasarkan Buletin Informasi Siklon Ttopis yang dikeluarkan oleh Tropical Cyclone Warning Center Jakarta (BMKG) update tanggal 15 April 2021 pukul 08:57 WIB, sebagai berikut :
- Hujan dengan intesitas sedang hingga lebat disertai kilat/petir serta angin kencang di wilayah Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.
Baca juga : Kapolres Gunungkidul Vicon Launching Aplikasi SIM Nasional Presisi (Sinar) Korlanyas Polri
- Tinggi Gelombang 1, 25 – 2,5 meter berpeluang terjadi di Laut Sulawesi, Perairan Kepulauan Sangihe – Kepulauan Talaud, Perairan Kepulauan Sitaro, Perairan Bitung – Likupang, Laut Maluku, Perairan Selatan Sulawesi Utara, Perairan Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, Perairan Raja Ampat bagian utara, Perairan Selatan Biak, Teluk Cendrawasih, Perairan Jayapura – Sarmi.
- Tinggi Gelombang 2.5-4.0 meter berpeluang terjadi di Perairan Manokwari, Perairan utara Biak, Samudra Pasifik Utara Halmahera hingga Papua Barat, Samudra Pasifik Utara Jayapura
- Tinggi Gelombang 4.0-6.0 meter berpeluang terjadi di Samudra Pasifik utara Biak.
Sumber: https://bmkg.go.id/