Gunungkidul, (Fakta9.com)__//Perselingkuhan adalah hubungan antara individu baik laki-laki maupun perempuan yang sudah menikah ataupun yang belum menikah dengan orang lain yang bukan pasangannya.
Walaupun demikian, pengertian “berselingkuh” dapat berbeda tergantung negara, agama, dan budaya.
Baca Juga : Padukuhan Ngluweng Menjadi Lokasi Syuting KKN Di Desa Penari, Masyarakat Mendapatkan Berkah
Pada zaman sekarang, istilah perselingkuhan digunakan juga untuk menyatakan hubungan yang tidak setia dalam pacaran.
Perselingkuhan akhir-akhir ini menjadi bahan perbincangan yang menarik dan santer, sebab perselingkuhan itu sendiri tidak hanya didominasi oleh para pria, tetapi juga wanita di segala lapisan dan golongan, bahkan tidak memandang usia.
Menanggapi hal itu, Psikiater RSUD Wonosari dr. Ida Rochmawati, M.Sc., Sp.KJ., berpendapat bahwa hubungan perselingkuhan itu merupakan sebuah pilihan yang dipengaruhi oleh bagian otak pre-frontal cortex, dan Decision-making (pengambilan keputusan.)
Pre-frontal corteks adalah suatu bagian otak yang spesial pada manusia, yang berfungsi untuk mengatur fungsi eksekutif, yaitu kemampuan merencanakan sesuatu, membuat keputusan, memecahkan masalah, mengontrol diri, mengingat instruksi, menimbang konsekuensi, dan lain-lainya.
“Bagian pre-frontal cortex ini sangat berhubungan erat dengan kemampuan untuk bisa mengontrol, mengidentifikasi emosi kita, sehingga membuat kita jadi lebih sabar,” terangnya.
Sedangkan decision-making merupakan suatu hasil dari proses mental atau kognitif yang menghasilkan suatu pilihanmaupun tindakan (sebuah keputusan) dari beberapa alternatif pilihan yang tersedia.
“Artinya, hubungan perselingkuhan merupakan keputusan yang diambil secara individu.” Imbuhnya.
Setiap orang yang menikah sudah tentu mendambakan dan mencita-citakan bisa menempuh kehidupan perkawinan yang harmonis. Namun bagaimana pun juga, kita tidak bisa melupakan bahwa sebuah perkawinan pada dasarnya terdiri dari 2 orang yang mempunyai kepribadian, sifat dan karakter, latar belakang keluarga dan problem yang berbeda satu sama lain.
Lebih lanjut dijelaskan oleh dr. Ida Rachmawati, jika perilaku selingkuh terus berlanjut maka akan berdampak pada disharmoni kehidupan rumah tangga.
Untuk itu, agar bisa mengetahui latar belakang/alasan berselingkuh bukan lagi asumsi, melainkan harus ada pengkajian mendalam.