Nglipar, (fakta9.com)– Lurah Katongan merasa geram, lantaran belum sempat diresmikan jembatan jeruk legi yang berada di Kalurahan Katongan, Kapanewon Nglipar saat ini mengalami kerusakan parah.
Baja juga: Memasuki Musim Penghujan, Harga Hewan Ternak Mulai Mengalami Kenaikan
Rusaknya jembatan yang menelan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) senilai miliaran itu diduga karena kualitas urug yang tidak sesuai standar.
Jumawan, selaku Lurah Katongan meminta agar peresmian tersebut dilakukan penundaan terlebih dahulu.
“Mewakili warga masyarakat Kalurahan Katongan saya meminta jembatan dibongkar total untuk segera dilakukan perbaikan,” ungkap Jumawan pada Selasa, (3/11/2020).
Sebagai pemangku wilayah, sejak awal pihaknya sudah mengingatkan kepada rekanan untuk mengerjakan pembangunan sesuai dengan kualitas yang di tentukan
“Saya akan menyampaikan surat kepada Pemerintah Kabupaten Gunungkidul untuk menunda peresmian jembatan Jeruk Legi.” tandasnya.
Dalam proses pelaksanaan proyek pembangunan jembatan tersebut dikerjakan oleh PT. Telaga Pasir Kuta diawasi langsung oleh konsultan pengawas CV. Bangun Cipta Persada.
Proyek tersebut dikerjakan selama 140 hari kalender dengan nomor kontrak 04./SP/KONST./RR-BPBD/2020 tertanggal 8 Mei 2020.
Baca juga: Curiga Pasangan Anda Selingkuh??? Ini Tandanya.
Dikutip dari gunungkidulsuara.com Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul Edy Basuki mengatakan, dana pembangunan jembatan Jeruk Legi itu menggunakan dana hibah dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) senilai Rp 12 miliar. Dan pihaknya sudah meminta agar kerusakan tersebut segera dilakukan perbaikan, karena saat ini kerusakan jembatan tersebut masih menjadi tanggung jawab pihak rekanan.
“Itu masih menjadi tanggung jawab rekanan, dan sudah kami minta untuk segera diperbaiki hingga sempurna,” pungkas Edy.
(Redaksi_fakta9)