PATUK, (fakta9.com)–//Pengrajin topeng di Padukuhan Bubong, Kalurahan Putat, Kapanewon Patuk selama pandemi ini mengalami penurunan pesanan secara signifikan.
Sebelumnya wilayah Padukuhan Bobung selama ini dikenal dengan setra kerajinan topeng. Namun, selama mewabahnya Covid-19, aktifitas masyarakat dalam memembuat kerajinan mengalami kelumpuhan.
Baca juga: Bupati Gunungkidul Hadiri Peringatan Ke 61 Undang-Undang Pokok Agraria
Seperti yang di sampaikan salah satu pengrajin, Sujiman. Dia mengatakan sejak adanya pandemi tidak ada lagi order topeng yang didapatkan.
“Pesanan topeng tidak seperti dulu,walaupun ada tapi cuma sedikit dan itupun lama.” Katanya, kamis(30/9/2021)
Sujiman merupakan salah satu perintis kerajinan topeng yang ada di wilayah tersebut. Sebelumnya dia memperkerjakan puluhan warga masyarakat untuk membantu memenuhi pesanan topeng yang didapatkan, baik dari dalam maupun luar negeri.
Namun saat ini sudah ada beberapa orang yang harus diberhentikan, karena pesanan mulai menurun.
“Kami terpaksa harus mengurangi jumlah pekerja, padahal ini (kerajinan topeng) merupakan sumber mata pencaharian mereka.” Tegasnya.
Untuk dapar memenuhi kebutuhan keluarga, Sujiman pun harus memutar otak. Untuk itu dia mulai berinovasi untuk membuat miniatur truk yang terbuat dari kayu.
Satu buah miniatur truk hasil karyanya pun dijual dengan harga bervariasi. Mulai dari Rp 50 Ribu, hingga Rp 125 Ribu, tergantung tingkat kerumitannya.
Baca Juga: Vaksinasi Merdeka Serentak Di Balai Kalurahan Ngleri Playen
Sujiman, berharap pandemi segera berakhir,dan banyak wisatawan yang berkunjung ke Gunungkidul, sehingga kerajinan topeng maupun miniatur truk dapat kembali diandalkan dalam memenuhi kebutuhan keluarga.
“Semoga pandemi segera berakhir da perekonomian kembali pulih.” Pungkasnya
Bowo_fakta9.com