GEDANGSARI, (Fakta9.com)__//Benedicta Leony Ani Pudyaningsih (19), remaja asli Gunungkidul putri dari pasangan Sri Muryadi dan Winarsih yang tinggal di Padukuhan Wangon RT 20, RW 04, Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari ini bersama dengan empat rekannya berhasil menciptakan Autobot Waiters Robot (AWBot) atau robot pelayan.
Kepada fakta9.com saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Minggu (19/09/2021) remaja yang akrab dipanggil Leony tersebut mengatakan jika awal mula ide kreatif untuk menciptakan AWBot muncul ketika ia bersama dengan 3 rekannya waktu masih duduk di bagku Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) Jurusan Mekatronika program 4 tahun SMK Leonardo Klaten ini sedang melaksanakan PKL di tempat les robot, Autobot Scholl wilayah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Saat itu Leony (sebagai manager), Sami Asih (elektrik), Putri Wulandari (mekanik dan design), serta Florencia Ananda (programer) mencari cara untuk dapat membuat alat yang berguna dimasa pandemi Covid-19 ini, sehingga menghindari kontak langsung antara seseorang dengan orang lainnya.
“Pimpinan Autobot School kemudian menyarankan pada kami untuk membuat robot pengantar makanan (robot pelayan) yang dapat membawa makanan, minuman, atau obat-obatan.” Urainya.
Leony menjelaskan, kelebihan dari AWBot ini adalah biaya yang digunakan terbilang sangat minim dan murah, yaitu sekitar Rp2,5 juta. Padahal harga di pasaran bisa mencapai Rp36 juta. Sehingga dapat membantu masyarakat secara luas. AW Bot ini berbentuk menyerupai manusia pada umumnya.
“Kekurangan robot pelayan ini adalah masih menggunakan system control dari aplikasi di handphone (HP). Sedang cara kerja robot pelayan ini yaitu dapat bergerak maju, mundur, ke kanan dan ke kiri seperti manusia. Kepala AW Bot juga dapat digerakkan seperti kepala manusia,” terang remaja yang saat ini menempuh jenjang pendidikan tinggi di Universitas Sanata Dharma tersebut.
Robot yang di didesain empat remaja tersebut dirancang untuk membantu masyarakat pada saat ini (pandemi covid-19), dimana kita harus menjaga jarak satu sama lain, dan tidak boleh kontak secara langsung satu sama lain.
Harapannya robot ini dapat lebih dikembangkan dan ditambah dengan sensor-sensor lain yang lebih memadai, sehingga kedepan dapat dipergunakan untuk membantu di warung makan, gedung, atau rumah sakit. Yang pastinya dengan harga yang sangat terjangkau, dan robot ini bisa digunakan di mana saja.
Terpisah Sri Muryadi, mengungkapkan rasa bangganya terhadap putri pertamanya tersebut. Dia berharap kelak Leony dapat menciptakan karya-karya terbaik dan berguna bagi masyarakat.
“Semoga hasil karya anak kami dapat diterima dan berguna bagi masyarakat.” Ungkapnya.
Dijelaskan bahwa sebelum menciptakan AWBot, Leony bersama timnya telah berhasil merancang beberapa karya, diantarannya membuat kran sensor otomatis, serta pada saat Hari Ulang Tahun Republik Indonesia, ia telah menciptakan robot pengibar bendera. Dan terakhir yaitu robot pelayan atau AWBot.
Redaksi_fakta9.com