GUNUNGKIDUL, DIY (FAKTA9.COM)_ _// Pemerintah Kalurahan Tepus, Tepus, Gunungkidul, melaksanakan ujian praktek dan tertulis guna mengisi jabatan Dukuh Padukuhan Ngasem dan Dukuh Padukuhan Kanigoro, serta dua Staf Pamong Kalurahan.
Proses ujian tersebut digelar di Aula Balai Kalurahan Tepus, Tepus, Gunungkidul, Kamis (11/12/2025) siang.
Adapun nama dan hasil nilai yang diperoleh masing-masing peserta ialah ;
Dukuh Padukuhan Ngasem ;
- Kuntet Aking Widiantoro total nilai yang diperoleh 46,00.
- Suhariyanto total nilai yang diperoleh 75,5.
- Lusiana Dyah Pratiwi total nilai yang diperoleh 79,5.
- Menuk Sumaryati total nilai yang diperoleh 78,5.
Dukuh Padukuhan Kanigoro ;
- Dewanti Puspita Wijaya total nilai yang diperoleh 81,5.
- Sevtian Dwi Saputro total nilai yang diperoleh 58,5.
Staf Pamong Kalurahan ;
- Dewi Sulistyaningsih total nilai yang diperoleh 88,45.
- Fera Apreliya total nilai yang diperoleh 81,95.
- Egi Cahyono total nilai yang diperoleh 57,10.
- Candra Lelana total nilai yang diperoleh 40,20.
- Wiwit Puji Rahayu total nilai yang diperoleh 0.
- Fadam Ginanjar total nilai yang diperoleh 34,80.
- Sari Puji Astuti total nilai yang diperoleh 0.
- Difa Nurcahya total nilai yang diperoleh 20.
- Tego Prastowo total nilai yang diperoleh 45,10.
- Khotimah Endah Pratiwi total nilai yang diperoleh 36,40.
- Niva Triwinarti total nilai yang diperoleh 56.
Dengan hasi tersebut, maka Lusiana Dyah Pratiwi akan dilantik sebagai Dukuh Padukuhan Ngasem, Dewanti Puspita Wijaya akan dilantik sebagai Dukuh Padukuhan Kanigoro, Dewi Sulistyaningsih dan Fera Apreliya akan dilantik sebagai Staf Pamong Kalurahan Tepus.
Dalam keterangaannya, Lurah Kalurahan Tepus, Hendro Pratopo mengucapkan selamat bagi para peserta yang telah memperoleh nilai tertinggi dan nantinya akan resmi dilantik sebagai Pamong Kalurahan Tepus setelah mendapatkan rekomendasi dari Panewu dan Bupati Gunungkidul.
“Yang menang jangan sombong dan jumawa. Ingat tugas menjadi Pamong itu sangat berat. Dan bagi yang belum lolos jangan patah semangat, mungkin belum rejekinya.” Ucapnya.
Dilanjut, Hendro mengatakan jika dalam proses pengisian pamong tersebut diikuti oleh 17 orang peserta, namun pada saat ujian hanya diikuti 15 peserta.
“Informasinya dua peserta pengisian Staf Pamong itu tidak hadir, sehingga hanya diikuti 9 peserta.” Jelasnya.
Dirinya menerangkan bahwa dalam proses pengisian pamong tersebut sudah terlaksana secara terbuka, transparan, dan sesuai aturan yang berlaku.
“Setahu saya tidak ada namanya politik uang ataupun jual beli jabatan.” Tegasnya.





