GUNUNGKIDUL, DIY (FAKTA9.COM)_ _// Sebagai bentuk wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, dua Padukuhan di Kalurahan Sidoharjo, Tepus, Gunungkidul, menggelar tradisi nyadran di Pantai Sadranan pada Minggu (27/10/2024).
Baca Juga : 18 Orang Peserta Perebutkan 2 Kursi Jabatan Pamong Kalurahan Candirejo
Disampaikan oleh Lurah Kalurahan Sidoharjo, Evi Nurcahyani bahwa dua Padukuhan yang menggelar acara nyadran yaitu Padukuhan Pulegundes 1 dan Padukuhan Pulegundes 2.
“Upacara adat nyadran merupakan acara tahunan yang dilaksanakan oleh dua padukuhan. Tujuannya sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.” Jelasnya.
Dilanjut jika untuk kegiatan Nyadran tahun 2024 ini menggunakan dana ABPkal 2024 yang sudah masuk dalam rencana.
Selain wujud rasa syukur, warga juga berharap hujan segera turun, sehingga yang bertani bisa melaksanakan kegiatan pertaniannya.
“Sudah sekitar satu minggu ini tidak hujan, kami berharap hujan segera turun dan petani bisa beraktivitas bercocok tanam.” Ujarnya.
Tradisi nyadran ini diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama setempat. Setelah doa, tumpeng yang berisi berbagai hasil bumi dilarung ke laut.
Selain melarung hasil bumi, acara nyadran juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan budaya, pentas seni kethoprak, Jathilan dan puncaknya adalah kesenian Ledek.
“Karena kegiatan ini sudah menjadi tradisi selain tumpengan juga ada pentas seni, dan pertunjukan kesenian Ledek.” Imbuhnya.
Baca Juga : Gadaikan Sepeda Motor Pinjaman, Seorang Pemuda Asal Banten di Polisikan
Sementara itu Tim Monitoring Kalurahan Budaya, Cb Supriyanto mengucapkan terimakasih dan mengapresiasi atas terlaksananya upacara adat Nyadran.
Ia berharap warga menjaga dan melestarikan Nyadran yang merupakan adat tradisi warisan leluhur.
“intinya upacara adat itu warisan leluhur yang tidak boleh berhenti seperti di Keraton sekatenan itu tidak berhenti, karena ini warisan leluhur yang wajib dilestarikan.” Tandasnya.