GUNUNGKIDUL, DIY (FAKTA9.COM)_ _// Kejaksaan Negeri (Kejari) Gunungkidul menetapkan satu orang oknum Pamong Kalurahan Sampang, Kapanewon Gedangsari, berinisial SHM sebagai tersangka atas perkara tindak pidana korupsi penyerobotan Tanah Kas Desa (TKD) pada Senin (14/10/2024) lalu.
Baca juga : Berkat Sandal Tertinggal di TKP, Polisi Berhasil Ungkap Kasus Curanmor
“SHM bertindak sebagai kuasa boleh tidaknya Kalurahan Sampang dilakukan penambangan. Jadi yang bersangkutan ini bisa menentukan boleh atau tidak TKD bisa ditambang atau tidak.” Ucap Kepala Seksi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Gunungkidul, Sendhy Pradana Putra Selasa (15/10/2024).
Setelah ditetapkan sebagai tersangka, menurut Shandy, pihaknya belum melakukan penahanan lantaran masih akan melayangkan surat pemanggilan terlebih dulu.
“Kami masih belum bisa melakukan upaya paksa penahanan karena perlu persyaratan dan pertimbangan. Kita juga masih menunggu inkrah baru bisa melakukan penahanan.” Jelasnya.
Atas tindakan dugaan penyelewengan lahan TKD di Kalurahan Sampang itu, total kerugian negara mencapai Rp 506,7 Juta. Sementara, SHM mengeruk keuntungan mencapai Rp 40 juta.
“Jumlah tersebut belum terhitung transaksi cash.” Tegasnya.
Baca juga : Polisi Tangkap Wanita Muda Pencuri Laptop di Bantul
Dalam kasus ini tersangka bakal dikenai pasal berlapis yaitu pasal 2 ayat 1 undang-undang Tipikor, dan pasal 3 undang-undang Tipikor junto pasal 55 KUHP serta pasal 11 undang-undang tipikor dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun. Karena ada pasal 55 KUHP maka kemungkinan penambahan tersangka bisa saja dilakukan.
“Ada dua pihak lagi yang memungkinkan menjadi tersangka yaitu pihak perusahaan penambang dan pemilik rekening yang digunakan untuk menampung penjualan pengerukan TKD ini.” Imbuhnya.
