GUNUNGKIDUL, DIY (FAKTA9.COM)__// Belum genap sebulan, jalan rabat beton bantuan Konstruksi Sarana, dan Utilitas Umum (PSU) pada kawasan pemukiman dari Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, Dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUPESDM) di wilayah Padukuhan Plembon Kidul, Kalurahan Logandeng, Playen, Gunungkidul sudah mengalami kerusakan cukup parah.
Baca Juga : Dua Orang Warga Klaten Patah Tulang Usai Motornya Terjun ke Jurang Sedalam 10 Meter
Tentu saja hal ini menimbulkan kekecewaan warga setempat sebagai penerima program.
“Senang mas, kami diperhatikan dan mendapat bantuan pemerintah. Tetapi tidak puas. Karena hasil pekerjaannya (jalan rabat beton) yang belum digunakan namun sudah pecah – pecah seperti ini.” Ujar Waridi saat menunjukkan jalan rabat beton bantuan PSU DPUPESDM DIY, Jum’ at (23/08/2024) siang.
Berdasarkan pantauan awak media di lokasi pekerjaan, terlihat ada beberapa titik yang mengalami kerusakan pecah, dan seperti material pasir yang terangkat ke atas. Meski demikian terlihat juga coretan Pilok warna merah dalam lokasi kerusakan.
Menurut Waridi, proyek pembangunan jalan itu telah rampung digarap pada awal Agustus 2024 lalu. Penutupan akses jalan baru dibuka sekitar 1 minggu terakhir ini, itupun hanya kendaraan roda dua yang diperbolehkan lewat.
“Baru motor yang lewat, untuk kendaraan roda empat belum.” Ucapnya.
Berdasar papan nama pekerjaan yang terdapat di lokasi, ternyata juga dikerjakan oleh CV Sumber Mulyo yang beralamatkan di Padukuhan Sumbermulyo, Kepek, Wonosari, dengan pagu anggaran sebesar Rp 175,4 Juta.
Sejauh ini sudah ada 2 wilayah yang mengeluhkan hasil proyek PSU berupa jalan rabat beton yang dikerjakan oleh CV. Sumber Mulyo, mengalami kerusakan.
Terpisah Koordinator ‘Gunungkidul Corruption Watch’ (GCW) Dadang Iskandar mengecam keras oknum kontraktor yang telah mengerjakan proyek pemerintah dengan asal-asalan.
“Untuk proyek PSU di (Padukuhan Kepek 1) Banyusoco, Playen itu sangat keterlaluan. Dari sosialisasi dan realisasi ada ada sekitar 41 meter itu tidak digarap. Jika dirupiahkan berapa kerugian negara yang ditimbulkan??.” Tegasnya.
Dadang menyebut kerusakan yang terjadi di dua lokasi itu dimungkinkan karena pengerjaan proyek yang tidak sesuai dengan spesifikasi.
“Belum masa pemeliharaan sudah rusak seperti itu berarti materiale tidak sesuai spesifikasi. Bahaya itu!!!.” Ungkapnya.
Baca Juga : Kemendes PDDTT Latih Konten Kreator Untuk Produksi Video Pembelajaran di Gunungkidul
Dadang meminta Dinas terkait bertindak tegas dengan mengusut tuntas sesuai ketentuan hukum adanya dugaan kecurangan yang dilakukan oleh oknum kontraktor nakal tersebut.
“Harus diusut tuntas!! Dinas harus kroscek di lapangan. Lakukan penyelidikan. Dapat diduga oknum ini melakukan praktik korupsi jika seperti itu.” Tandasnya.