Wonosari,(Fakta9.com)_ Inovasi dalam berkesenian nampaknya semakin bervariasi di bumi Handayani ini. Kisaran empat tahun terakhir ini, masyarakat Gunungkidul mulai mengenal yang namanya wayang cakruk.
Menurut Ki Sumarno Purbo Carito (45th) warga Padukuhan Gari, Kalurahan Gari, Kapanewon Wonosari yang merupakan penggiat seni pewayangan ketika di temui di rumahnya pada Sabtu (04/10/2020) menuturkan bahwa munculnya ide membuat wayang cakruk ini berawal dari adanya animo masyarakat pada waktu itu yang menganggap tontonan wayang kukit klasik alur ceritanya monoton, dan hanya di gemari oleh beberapa kalangan saja.
Berkat hal tersebut Sumarno lalu termotivasi untuk melakukan sebuah inovasi dalam menampilkan/ mempertunjukkan jenis wayang yang unik dan dapat di terima oleh semua kalangan. Dengan membuat/ menampilkan tokoh-tokoh baru yang sesuai dengan karakter masyarakat kita saat ini. wayang cakruk ini identik dengan kelir mini 3 x 5 m dengan durasi pertunjukan 4 jam.
“Alur ceritanya pun juga bervariasi, sesuai dengan kondisi yang ada dalam masyarakat saat ini, atau yang diinginkan oleh penanggap.” Jelasnya.
Maestro wayang cakruk dari Gunungkidul ini juga menyampaikan bahwa wayang cakruk ini tidak akan mengurangi esensi atau nilai murni kesenian wayang, setiap mementaskan wayang tetap memberikan nilai tuntunan yang terkandung dalam wayang kulit.
“intinya saya ingin tetap menjaga nilai luhur dari wayang kulit tetapi memang saya menyelipkan sedikit humor dan hiburan campur sari untuk mengurangi kejenuhan penonton”ungkapnya
Wayang cakruk sudah di gemari di seluruh lapisan masyarakat gunung kidul bahkan sudah merambah ke daerah lain seperti bantul yogyakarta dan sleman
Biasanya instansi atau dinas yang mempunyai program penyuluhan kepada masyarakat ikut menggandeng pementasan wayang cakruk utk mensosialisaikan programnya
“mudah mudahan ke depan wayang cakruk semakin di gemari oleh seluruh lapisan masyarakat” pungkas Dalang yang identik dengan humor kocaknya tersebut.
Wartawan:Suryono