YOGYAKARTA, (Fakta9.com)_ _// Berasal dari kata Jemparing yang berarti anak panah. Permainan jemparingan adalah Olahraga panahan khas asli dari Kerajaan Mataram.
Jemparingan berbeda dengan olahraga panahan seperti umumnya yang melakukannya dengan berdiri, namun Jemparingan dilakukan dengan cara posisi duduk bersila.
Baca Juga : 7 Pelaku Penyebaran Konten Pornografi, Ngandang di Mapolda DIY
Tukiman ketua Paguyuban Jemparingan Ngayogyokarto sekaligus pembina komunitas Jemparingan Kabupaten Gunungkidul menjelaskan kepada Awak media fakta9.com bahwa butuh kemauan dan kerja keras untuk mengembangkan serta melestarikan budaya jemparingan di tengah menjamurnya budaya modern yang berkembang pada saat ini.
Menurut Tukiman dalam Olahraga Jemparingan intinya bertujuan membuat watak ksatria bagi para pemanahnya. Yang dulunya Jemparingan hanya dikhususkan bagi abdi dalem kraton atau prajurit tetapi sekarang bisa diikuti dan dipelajari oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Jemparingan ini sudah masuk warisan budaya tak benda yang sudah diakui oleh Dinas Kebudayaan pusat, maka dari itu masyarakat dipersilahkan untuk belajar Jemparingan disetiap komunitas jemparingan yang ada di setiap daerah,”Terangnya (21/07/2022).
Diterangkan juga bahwa olahraga panahan tradisional atau Jemparingan ini juga tidak membidik dengan mata untuk membidik sasaran tetapi memposisikan busur didepan perut sehingga bidikan didasarkan oleh perasaan pemanah sesuai filosofi jemparingan model Mataram ” Pamenthaning Gandewa Pamanthening Cipta” yang mengandung arti membentangkan busur seiring dengan konsentrasi pada bidikanya.
“Harapannya memang masyarakat secara keseluruhan diminta untuk nguri-uri agar supaya budaya jemparingan ini tidak hilang karena budaya ini merupakan budaya warisan leluhur, kalau tidak kita siapa lagi.” Pungkas Tukiman menutup pembicaraanya.
Penulis : Suryono_ Fakta9.com