GUNUNGKIDUL (Fakta9.com)_ _// Banyak tradisi menyambut datangnya Bulan Ramadhan yang dilakukan masyarakat Indonesia, khususnya di wilayah Gunungkidul yang masih kental dengan adat maupun tradisi jawa, salah satu contoh ialah Ruwahan.
Seperti yang dilakukan oleh masyarakat Padukuhan Natah Kulon, Kalurahan Natah, Kapanewon Nglipar Kabupaten Gunungkidul.
Baca Juga : Anggota Polres Gunungkidul Laksanakan Kegiatan Patroli di Tempat Hiburan Malam
Untuk menyambut datangnya Bulan Suci Ramadhan meraka melaksanakan tradisi Ruwahan untuk mendoakan para leluhur dan berbagi sedekah kepada warga sekitar. Sabtu(19/03/2022).
Dikatakan oleh Dukuh Padukuhan Natah Kulon, Reni Puji Astuti bahwa tradisi Ruwahan itu dilaksankan pada pertengahan Bulan Ruwah atau Bulan kedelapan kalender Jawa yang bertepatan dengan Nifsu Sya’ban.
Untuk prosesi tradisi budaya ruwahan ini biasanya di laksanakan di balai padukuhan atau rumah warga yang lain dengan melihat kondisi tempat, serta dipimpin oleh sesepuh dari warga sekitar.
“Saya sebagai pemangku Wilayah Padukuhan tidak memaksakan warga untuk ikut melaksanakan tradisi Ruwahan, terus biasanya saya hanya share digroup WA memberitahukan bahwa Ruwahan jatuh pada Hari Sabtu Wage tanggal 19 Maret 2022,” Ungkap Reni(19/03/2022).
Sementara itu Guru Besar Filsafat Jawa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Prof.Dr. Sutrisno Wibawa, M.pd. ketika di minta tanggapan oleh awak media fakta9.com melalui pesan Whatshaap (WA) mengenai tanggapanya terkait tradisi budaya Ruwahan, menjelaskan bahwa tradisi Ruwahan adalah sebuah tradisi yang di yakini sebagai sarana mendo’akan leluhur dan sodaqoh bagi masyarakat yang melaksanakanya, namun memang harus diakui bahwa telah terjadi pergeseran di masyarakat akan tradisi tersebut, terutama di kalangan anak muda milenial.
Baca Juga: Hajatan Sudah Diperbolehkan Namun Seniman Masih Sepi Job
“Ruwahan biasanya masih kental di laksanakan oleh sebagian besar masyarakat Sunda dan sebagian masyarakat Jawa yang bertempat tinggal di perdesaan,” Paparnya.
Ia juga berharap kepada masyarakat untuk terus melestarikan budaya jawa.
Suryono_ Fakta9.com





