PATUK, (fakta9.com)__//Hujan deras dan angin kencang yang menerjang wilayah Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul pada Minggu (04/04/2021) kemaren mengakibatkan rusaknya beberapa bangunan.
Baca Juga : Tabrakan di Semanu, Warga Cilacap Alami Pagah Tulang.
Seperti dijelaskan oleh Kasubag Humas Polres Gunungkidul, Iptu Suryanto bahwa sekitar pukul 14.10 WIB kemaren bangunan kandang gemak milik Joko Utomo (37) warga Padukuhan Gluntung, Rt 14, RW 03, Kalurahan Patuk Kapanewon Patuk rata dengan tanah akibat tertimpa pohon sengon yang ambruk diterjang angin saat terjadi hujan deras.
“Sebuah kandang gemak roboh akibat tertimpa pohon.” terangnya Senin,( 05/04/2021).
Sebanyak ribuan ekor gemak mati akibat robohnya kandang berkapasitas 5200 ekor ersebut. Dan gemak yang masih hidup kemudian dipindahkan ke dalam kandang yang lain.
“Sekitar 3000 gemak yang masih hidup kemudian dipindahkan ke dalam kandang yang lain.” ungkapnya
Sementara di lokasi berbeda, Sumadi (54) warga Padukuhan Brambang Rt 04/Rw01, Kalurahan Semoyo, Kapanewon Patuk juga mengalami nasib yang sama.
Pasalnya rumah miliknya sekitar pukul 14.30 WIB juga tertimpa pohon sengon laut setinggi ±17 meter. Pohon yang roboh menimpa suwunan rumah hingga patah dan mengakibatkan rumah milik Sumadi roboh.
“Roboh akibat suwunan rumah tertimpa pohon sengon laut” terangnya.
Akibat peristiwa tersebut, Suminah (istri Sumadi) yqng pada saat kejadian berada di dalam rumah, mengalami luka di kepala akibat tertimpa reruntuhan.
“Suminah mengalami luka dikepala dan harus mendapatkan 8 jahitan akibat tertimpa retuntuhan.” tambah Iptu Suryanto.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah bencana tersebut, namun kerugian diperkirakan mencapai Rp 35 Juta.
Baca Juga : Ngebut Saat Berkendara Seorang Pemuda Meregang Nyawa
Kasubag Humas Polres Gunungkidul menghimbau warga masyarakat untuk tetap waspada terhadap musih bencana. Mengingat beberpa hari terakhir hujan deras disertai angin kencang terjadi di beberpa wilayah Kabupaten Gunungkidul.
“Masyarakat harus tetap waspada, terhadap terjadinya musibah bencana alam.” Pungkasnya.
Reporter: Danar Restaka